Jumat, 16 Desember 2011

Cara Sederhana untuk Mengatasi Nyeri Punggung Bagian Bawah

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pada punggung bagian bawah, minimal sekali dalam hidupnya. Ada banyak pilihan obat pereda nyeri untuk mengatasinya, namun beberapa langkah sederhana berikut ini juga ampuh untuk mengatasinya.

Nyeri punggung bisa dipicu oleh berbagai sebab, mulai dari cedera hingga penggunaan otot maupun tulang punggung secara berlebihan dan terus menerus. Terapinya disesuaikan dengan penyebabnya, namun beberapa hal bisa dilakukan untuk membantu meredakannya.

Cara-cara sederhana untuk meredakan nyeri punggung bagian bawah seperti dikutip dari MSN Health, Rabu (14/12/2011) adalah sebagai berikut.

1. Hindari posisi dan aktivitas yang memicu nyeri punggung, berhentilah beraktivitas jika mendadak kambuh karena jika dilanjutkan pasti akan memburuk. Jika perlu, gunakan obat pereda nyeri atau gunakan pendingin khusus (ice pack) untuk meredakannya.

2. Ketika nyerinya sudah mereda,lakukan peregangan sederhana untuk perut, punggung dan kaki. Latihan peredangan jika dilakukan dengan benar tidak hanya akan menuntaskan rasa nyeri tetapi juga mencegah cedera yang lebih parah pada otot punggung.

3. Setelah benar-benar sembuh dari nyeri, perlahan-lahan tingkatkan intensitas latihan. Makin aktif makin bagis, karena jika otot-otot itu didiamkan maka akan kehilangan kelenturan, kekuatan dan ketahanan sehingga mudah kumat ketika berhadapan dengan pemicunya.

4. Perhatikan posisi tidur, hindari tidur tengkurap karena jika titik berat perut turun ke bawah maka akan menarik dan membebani punggung. Begitu juga saat tidur telentang, punggung akan menahan beban lebih besar. Posisi yang paling bagus untuk mencegah nyeri punggung bagian bawah adalah miring, dengan salah satu kaki ditekuk.

5. Postur tubuh saat duduk maupun berdiri juga perlu diperhatikan untuk menghidari penumpukan beban di satu titik, yang akhirnya akan membebani punggung. Jangan membungkuk saat dudu maupun berdiri, karena berat badan tidak terdistribusi dengan baik.

Wah, Probiotik Bisa Cegah Gigi Berlubang

Adelia Ratnadita - detikHealth
Jakarta, Selama ini probiotik dikenal manfaatnya sebagai penetral mikoroorganisme di dalam perut. Tapi nyatanya probiotik yang sering dijumpai dalam yoghurt dan produk susu juga bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Kenapa bisa begitu?

Peneliti di International University di Barcelona Spanyol berhasil menemukan efek probiotik pada radang gusi, bau mulut dan perkembangan rongga mulut. Probiotik menunjukkan hasil yang positif, untuk meningkatkan kesehatan mulut baik dikonsumsi sendiri atau sebagai bagian dari formula.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup, mirip dengan mikroorganisme yang menguntungkan yang ditemukan dalam usus manusia. Probiotik juga sering disebut 'bakteri bersahabat' atau 'bakteri baik'.

Bakteri baik sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh, untuk perlindungan terhadap mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit, dan untuk pencernaan serta penyerapan makanan dan nutrisi.

Probiotik banyak tersedia dalam bentuk suplemen dan makanan. Probiotik dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer dan alternatif (CAM). Meski begitu efek yang ditemukan dari satu spesies atau strain probiotik tidak selalu memiliki efek yang sama bagi orang lain.

"Orang-orang yang mengonsumsi susu probiotik selama 7 bulan menunjukkan penurunan gigi berlubang. Kami juga telah mengamati ketika probiotik diberikan langsung ke gusi. Hal tersebut memang menunjukkan penurunan penyakit gusi dan periodontal juga," kata Denise Cole, seorang ahli diet di Klinik Cleveland seperti dilansir dari FoxNewsHealth, Kamis (15/12/2011).

Menurutnya susu probiotik dan yoghurt merupakan sumber yang baik untuk asupan nutrisi sehari-hari. Selain itu, probiotik juga telah tersedia dalam bentuk pil yang dijual bebas, sehingga mudah untuk didapatkan.

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Archives of Oral Biology Journal. Probiotik dapat meningkatkan resistensi terhadap penyakit menular, membantu keseimbangan bakteri perut dan meredakan gejala alergi.

Probiotik tidak sama dengan prebiotik. Prebiotik merupakan bahan makanan tidak tercerna yang selektif merangsang pertumbuhan dan atau aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan. Ketika probiotik dan prebiotik dicampur bersama-sama, mereka membentuk suatu synbiotic.

Kebanyakan bakteri probiotik mirip dengan bakteri alami yang ditemukan dalam usus manusia, juga dalam ASI. Seperti telah diketahui, ASI memiliki perlindungan alami terhadap banyak penyakit.

Bakteri probiotik paling sering berasal dari dua kelompok, Lactobacillus atau Bifidobacterium. Dalam setiap kelompok, ada spesies yang berbeda, misalnya Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium bifidus. Dan dalam setiap spesies, terdapat strain atau varietas yang berbeda.

Kopi vs Teh, Mana Lebih Sehat?

Merry Wahyuningsih - detikHealth
Jakarta, Ada orang yang memilih minum teh ketimbang kopi karena dianggap tidak sehat. Namun bagi pecinta kopi, minuman hitam itu bisa memberi energi lebih besar di pagi hari. Lantas mana yang sebenarnya lebih sehat, kopi atau teh?

Selama berabad-abad, kopi telah dipuji karena memiliki sifat yang menyegarkan dan menyehatkan. Kopi merangsang aliran darah di otak dan mengurangi kelelahan mental. Inilah sebabnya kopi mempunyai kemampuan untuk membangkitkan semangat di pagi hari.

Namun ketika Anda ingin membandingkan mana yang lebih sehat antara kopi dan teh, maka jawabannya tergantung jenis kopi atau teh yang diminum dan bagaimana Anda mengolahnya, seperti dilansir Foxnews, Kamis (13/10/2011).

Teh umumnya mengandung zat antioksidan yang disebut dengan flavonoid, zat ini telah terbukti bisa membantu memperlambat atau menghambat reaksi kimia yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Namun bagi pecinta teh, mayoritas akan menginginkan teh dengan warna pekat alias teh hitam yang diseduh dengan waktu lama. Semakin lama teh disebuh maka kandungan kafein akan semakin tinggi.

Proses pengeluaran kafein itu akan semakian banyak dalam minuman akhir yang terlalu lama diseduh. Gambarannya kopi atau teh yang diseduh 5 menit kafein yang keluar akan semakin banyak dibanding kopi atau teh yang diseduh 3 menit.

Untuk mendapatkan warna hitam, orang cenderung akan menyeduh teh lebih lama ketimbang kopi. Sehingga jika dibandingkan, kopi akan lebih sehat dibandingkan dengan teh hitam.

Dengan dua cangkir kopi atau 300 mg kafein per hari, dapat meningkatkan suasana hati yang negatif. Menurut studi, minum kopi juga bisa mengurangi risiko penyakit Parkinson. Peminum kopi memiliki risiko sekitar 3 kali lebih rendah terkena penyakit Parkinson dibandingkan non-peminum kopi.

Penelitian tentang bahan kimia kopi menunjukkan bahwa secangkir kopi mengandung bahan kimia yang kuat, antioksidan pelindung yang menghambat sel dalam tubuh berkarat.

Kerusakan oksidatif telah dikaitkan dengan diabetes, arthritis dan kanker. Di antara banyak masalah kesehatan lainnya, antioksidan sangat membantu dalam mengurangi risiko beberapa penyakit dan kehidupan sel.

Kopi juga mengandung antioksidan flavonoid. Senyawa ini menunjukkan kekuatan pelindung terhadap penyakit jantung dengan mengurangi oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat). Jadi, kopi melindungi terhadap serangan jantung dan stroke. Tapi manfaat kopi akan lebih besar jika Anda meminumnya dengan sedikit atau bahkan tidak menggunakan gula (kopi hitam).

Tapi jika Anda minum teh hijau atau teh yang belum difermentasi, maka dapat dikatakan teh hijau adalah minuman sehat. Teh hijau kaya flavenol, yang akan hilang ketika teh difermentasi.

Intinya, jika Anda membandingkan kopi dan teh hitam, maka kopi adalah pilihan yang lebih sehat. Dan jika Anda membandingkan dengan teh hijau, maka teh hijau adalah pilihan yang lebih sehat dibandingkan kopi.

Kopi Bisa Bikin Orang Lebih Tahan Lelah Saat Olahraga

Adelia Ratnadita - detikHealth
Jakarta, Kopi mungkin dapat memotivasi banyak orang yang akan berangkat ke gym. Salah satu dari beberapa penelitian baru menunjukkan kafein dapat memungkinkan seseorang untuk melakukan dan menikmati olahraga dengan lebih baik.

Secangkir kopi sebelum latihan fisik dapat meningkatkan kinerja, khususnya dalam olahraga ketahanan seperti lari jarak jauh dan bersepeda.

Kafein telah terbukti meningkatkan jumlah asam lemak yang beredar dalam aliran darah. Sehingga memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kinerjanya karena otot-otot dapat menyerap dan membakar lemak untuk bahan bakar dan menyimpan karbohidrat sampai latihan selesai.

Kafein pun dianggap legal di bawah aturan International Olympic Committee.

Pada sebuah penelitian telah dilakukan pemeriksaan kadar urine pada lebih dari dua pertiga dari sekitar 20.680 atlet Olimpiade. Hasil penelitian tersebut menunjukkan penggunaan tertinggi kafein ada di antara triathletes, atlet sepeda dan atlet dayung.

Tetapi apakah kafein dapat berpengaruh pada kinerja olahraga lainnya, seperti angkat berat atau sepak bola, atau basket, masih kurang jelas.

Peneliti dari Coventry University di Inggris telah meminta 13 pria muda sehat untuk mengulangi latihan beban olahraga standar pada beberapa kesempatan. Satu jam sebelum satu set latihan, para peserta mengonsumsi minuman energi bebas gula yang mengandung kafein. Satu jam sebelum set yang lain, mereka minum minuman yang sama, tetapi tanpa kafein.

Kemudian para peserta mengangkat, menekan dan berjongkok setiap latihan hingga mereka kelelahan. Hasilnya, kelelahan tiba lebih lama bagi peserta yang mengonsumsi kafein.

"Pada dasarnya kami menemukan bahwa dengan minuman berkafein, orang tersebut merasa lebih mampu untuk melakukan usaha. Ketika mengonsumsi minuman berkafein, para peserta penelitian secara psikologis lebih siap untuk segera melakukan latihan lagi," kata kata Dr Michael Duncan, seorang dosen senior di ilmu olahraga di University of Exeter di Inggris.

"Namun, bagaimana kafein mempengaruhi fisiologi dan psikologi atlet angkat berat tidak sepenuhnya dipahami. Berbeda dengan olahraga daya tahan, peningkatan lemak dalam darah tidak akan memberikan banyak manfaat dalam jenis latihan angkat beban," lanjut Dr Duncan seperti dilansir dari TheNewYorkTimes, Kamis (15/12/2011).

Kafein menurutnya merupakan antagonizes adenosin, yaitu suatu zat dalam otot yang terbentuk selama latihan dan menumpulkan kekuatan kontraksi. Semakin banyak adenosin dalam otot, kekuatan yang dihasilkan akan berkurang. Kafein mengurangi tingkat adenosin, sehingga kemudian memungkinkan kontraksi otot yang lebih kuat dan penundaan kelelahan.

Selain mempengaruhi otot, tampaknya kafein juga memiliki efek yang mencolok pada sistem saraf pusat dan pada bagian-bagian otak yang terlibat dalam suasana hati, kewaspadaan, dan koordinasi motorik halus selama latihan.

Dalam sebuah penelitian, pemain sepak bola menggiring bola, menyundul, dan menendang bola lebih akurat jika sebelumnya mengonsumsi kafein dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi kafein. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan dalam The British Journal of Sports Medicine.

"Namun, kami tidak tahu dosis terbaik dari kafein untuk memberikan manfaat kinerja tanpa efek samping yang tidak diinginkan, seperti tekanan darah tinggi atau kegelisahan," kata Magni Mohr, seorang ahli fisiologi olahraga yang berafiliasi dengan University of Exeter dan University of Copenhagen, Denmark.