Jumat, 06 Januari 2012

Awas! Bangkai Satelit Rusia Bakal Jatuh di Indonesia

JAKARTA| SURYA Online- Astronom Ma`rufin Sudibyo mengatakan runtuhan satelit Phobos Grunt milik Rusia makin mendekati bumi. Satelit itu sebelumnya diluncurkan dengan tugas mengambil sampel tanah dan batuan serta membawa sampel bakteri, tumbuhan dan hewan tak bertulang belakang dari Mars.

“Kini ketinggian terendah ke Bumi (Perigee) tinggal 178 kilometer, sementara ketinggian tertinggi ke Bumi (Apogee) tinggal 225 kilometer. Pas tahun baru lalu, keduanya masing-masing masih 183 kilometer dan 235 kilometer,” tulis Ma’rufin di Jakarta, Jumat (6/1/2012).

Ma’rufin mengatakan berdasarkan penelitian Astrofotografer asal Prancis, Thierry Legault, disebutkan wahana antariksa itu gagal dihubungi dari Bumi dikarenakan panel surya disatelit tersebut membelakangi posisi Matahari, sehingga tidak cukup tersedia energi listrik.

“Hal itu yang menyebabkan Phobos-Grunt gagal ke Mars karena macet di orbit Bumi,” ungkap astronom yang tergabung dalam Jogja Astro Club.

Runtuhan satelit ini, lanjut Ma’rufin, diperkirakan akan jatuh di bumi tanggal 9- 20 Januari 2012, pada saat fajar sekitar pukul 03.00-05.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 13.00-16.00 WIB.

“Hampir seluruh wilayah di Indonesia termasuk ke dalam daerah lintasannya,” paparnya.

Dia menjelaskan secara prinsip terdapat dua bahaya yang perlu diwaspadai dari runtuhan satelit ini, yakni bahaya tumbukan dan toksisitas.

“Jika reruntukan lebih dari 200 kilogram itu jatuh dan menimpa rumah maka akan mirip seperti kasus jatuhan meteor di Duren Sawit pada 2010 lalu,” ujarnya.

Bahaya selanjutnya adalah bahaya toksisitas karena Phobos-Grunt mengandung senyawa kimia sangat beracun, Dimetil Hidrain, yang jika terkena kulit akan menyebabkan melepuh dan bisa menyerupai luka bakar.

“Jadi kalau masyarakat menemukan reruntuhan satelit itu, jangan langsung mendekat atau memegang. Segera laporkan ke pihak berwenang,” imbuh dia.

Menurut dia, semua satelit yang mengalami macet di orbit bumi memiliki risiko demikian, namun Phobos-Grunt memiliki massa yang sangat besar dan bahan toksik sangat banyak maka menjadikan reruntuhan satelit ini berbahaya.

Satelit Phobos-Grunt mengangkasa pada 8 November 2011, dan menghabiskan dana hingga Rp1,5 trilliun.